Senin, 25 Oktober 2010

5 Tanda Wanita Betah Melajang


Wanita melajang konon memiliki keuntungan tersendiri. Mereka bisa bebas menghabiskan gaji, dan tidak ada yang melarang jika ingin bergaul dengan banyak pria.

Namun, apakah wajar jika sudah mulai 'kecanduan' menjadi lajang, dan memutuskan untuk tidak menikah? Menurut Debi Bernt, seorang konselor hubungan dan penulis buku 'Let Love In', bentuk kecanduan menjadi lajang seperti merokok, dan seringkali tidak disadari, yang akhirnya bisa membuatnya lupa untuk menikah.

Nah, ada baiknya para wanita mengenal 5 tanda-tanda betah menjomblo, seperti dikutip dari laman Your Tango.com.

1. Merasa tidak ada pria yang sesuai untuk Anda


Saat mulai dekat dengan seorang pria, Anda mulai memberi penilaian yang tak bisa diganggu gugat. Terlalu kurus, terlalu gendut, busananya aneh, rambutnya berantakan dan masih banyak lagi.

Menjadi 'super pemilih' dan bukan berusaha mencari tahu serta menyesuaikan diri, pertanda Anda kecanduan melajang. Anda tentu sudah tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

2. Selalu tertarik dengan pria yang sudah memiliki pasangan

Anda seringkali merasa tertarik dan menjalin hubungan dengan pria yang sudah memiliki pasangan atau mungkin beristri. Hal ini pertanda Anda sebenarnya hanya ingin menjalin hubungan untuk sekadar bersenang-senang dan mencari tantangan. Bukan untuk masa depan, karena Anda sudah itu itu akan sulit.

3. Sering datangi pesta

Anda banyak mendatangi pesta lalu berkenalan dengan banyak pria, tetapi semua berujung sebatas teman bersenang-senang. Ini bisa menandakan dalam diri Anda belum ingin berkomitmen menjalin hubungan serius, penyebabnya mungkin Anda sudah terlalu nyaman melajang.

4. Kecanduan kerja

Menenggelamkan diri dalam pekerjaan bisa mengurangi kemungkinan untuk mendapat pasangan, karena kehidupan sosial Anda pasti berkurang atau bahkan tidak ada. Bisa jadi Anda terlalu ambisius dalam karier dan tak ingin masa depan karier rusak karena menjalin asmara.

5. Menutup diri


Saat mulai dekat dengan pria, Anda juga cenderung menutup diri. Anda justru membicarakan serunya hidup Anda menjadi seorang lajang. Hal ini tampak bahwa Anda terlalu menikmati melajang dan belum siap melepaskan status tersebut dan tentunya sulit melepas 'kebebasan'.

Kalau merasa termasuk dari 5 di atas, segera konsultasikan ke psikolog Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar